Legal Counseling On Civil Rights Due To Marriage Different Religions In Ogan Ilir Regency – South Sumatra Province

Authors

  • Junaidi Universitas Sjakhyakirti
  • Mila Surahmi Fakultas Hukum,Universitas Sjakhyakirti Palembang, Indonesia
  • Desmawaty Romli Fakultas Hukum,Universitas Sjakhyakirti Palembang, Indonesia
  • Citra Dewi Saputra Fakultas Hukum,Universitas Sjakhyakirti Palembang, Indonesia
  • Liza Nofianti Fakultas Hukum,Universitas Sjakhyakirti Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51601/ijcs.v1i3.39

Abstract

Interfaith marriage is a marriage bond between a man and a woman who have different beliefs and religions. In principle, interfaith marriages are prohibited by every religious teaching. Every religious instruction requires a marriage bond to be carried out in a bond of the same faith (one religion). Based on Article 2 paragraph (1) of Law Number 1 of 1974 concerning Marriage, it is explained that a marriage is considered valid if it is carried out according to their respective religions and beliefs. Legal problems arise due to interfaith marriages, including the validity of marriages that give rise to rights and obligations between husband and wife and children's status due to interfaith marriages on their inheritance rights. Interfaith marriages occur in society but are usually covered up. In the case of interfaith marriages in Ogan Ilir Regency, our Community Service Team, Faculty of Law, Sjakhyakirti University conducted legal counseling to understand the legal consequences of interfaith marriages, especially regarding the validity of marriages, child status, and inheritance.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Soedharyo, Soimin, Hukun Orang dan Keluarga Perspektif Hukum Perdata Barat/BW, Hukum Islam, dan Hukum Adat, Jakarta : Sinar Grafika, 2004, hlm. 3

Junaidi dan Mila Surahmi, Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019 dan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014, Prosiding Nasional Universitas Suryakancana “Re-Orientasi Pendidikan Hukum Berkarakter di Era Industri 4.0”, 2020, hlm. 73

A. Syamsul Bahri dan Adama, Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Al-Syakhshiyyah : Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan, Vol.2 No. 1, Juni 2020, hlm.76

Junaidi dan M. Martindo Merta, Perkawinan Beda Agama dan Akibat Hukum Kewarisan dalam Perspektif Hukum Islam, Prosiding Internasional “Strenghthening the Islamic Diplomacy in Worldwide”, No.1, 2020, hlm. 269

Wedya Laplata, Pelaksanaan Perkawinan Beda Agama dalam Perspektif Yuridis (Studi Kasus Putusan di Pengadilan Negeri Surakarta), Jurnal Jurisprudence, Vol. 4 No. 2, Desember 2014, hlm. 76

Soedharyo Soimin., Hukum Orang dan Keluarga. Jakarta: Sinar Grafika. 2002, hlm. 3

Ni Kadek Oktaviani, I Ketut Widia dan I Ketut Sukadana, Status Mewaris terhadap Anak yang Lahir dari Perkawinan Beda Agama, Jurnal Analogi Hukum, Vol. 3, No. 1, 2021, hlm. 29

Jane Marlen Makalew, Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama di Indonesia, Jurnal Lex-Privatum, Vol. 1 No. 2, April-Juni 2013, hlm. 133

Tengku Erwinsyahbana, Aspek Hukum Perkawinan Antar Agama dan Problematika Yuridisnya, Refleksi Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 1, Oktober 2018, hlm. 99

Anggreini Carolina Palandi, Analisa Yuridis Perkawinan Beda Agama di Indonesia, Jurnal Lex Privatum, Vol. 1 No. 2, April-Juni 2013, hlm. 204

A. Syamsul Bahri dan Adama, Op.cit, hlm. 84

Nur Asiah, Kajian Hukum terhadap Perkawinan Beda Agama menurut Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam, Jurnal Hukum : Samudra Keadilan, Vol. 10 No. 2, Juli-Desember 2015, hlm.207

Ibid

Jarwo Yunu, Aspek Perkawinan Beda Agama Di Indonesia, Jakarta : CV. Insani, 2005, hlm. 11.

Hanum Farchana Devi dan Mastur, Tinjauan Hukum Perkawinan Beda Agama dan Akibat Hukumnya menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Qistie : Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, Vol. 11 No. 1, Mei 2018, hlm. 145

Budi Handrianto, Pernikahan Beda Agama dalam Syari’at Islam, Jakarta : PT. Kairul Bayan, 2003, hlm. 20

Wirjono Prodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia, Bandung: Sumur Bandung, 2006, hlm. 13.

Beni Ahmad Saebani, Fiqh Mawaris, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hlm. 13.

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, Yogyakarta: UII Press, 2004 hlm. 132

Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, hlm. 6

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 402.

Syekh Mahmud Syalthut, Fiqih Tujuh Madzhab, terjemahan Abdullah Zakiy al-Kaaf, Bandung: CV Pustaka Setia, 2000, hlm.293

TM.Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqih Islam, Tinjauan antar Mazhab, Semarang: PT.Pustaka Rizki Putra, 2001, hlm. 310

Downloads

Published

2021-11-07

How to Cite

Junaidi, Mila Surahmi, Desmawaty Romli, Citra Dewi Saputra, & Liza Nofianti. (2021). Legal Counseling On Civil Rights Due To Marriage Different Religions In Ogan Ilir Regency – South Sumatra Province. International Journal Of Community Service, 1(3), 225–230. https://doi.org/10.51601/ijcs.v1i3.39